1. Teknologi Komunikasi Pita Lebar
(Broadband)
Teknologi
broadband secara umum didefinisikan sebagai jaringan atau servis Internet yang
memiliki kecepatan transfer yang tinggi karena lebar jalur data yang besar.
Meskipun jalur data yang disediakan untuk penggunanya sangat lebar, teknologi
broadband biasanya membagi jalur lebar tersebut dengan pengguna sekitarnya.
Teknologi
broadband atau pita lebar merupakan salah satu teknologi media transminsi yang
mendukung banyak frekuensi, mulai dari frekuensi suara hingga video. Teknologi
ini bisa membawa banyak sinyal dengan membagi kapasitasnya (yang sangat besar)
dalam beberapa kanal bandwidth. Setiap kanal beroperasi pada frekuensi yang
spesifik. Secara sederhana, istilah teknologi broadband digunakan untuk
menggambarkan sebuah koneksi berkecepatan 500 Kbps atau lebih.
Apa
yang ditawarkan oleh layanan broadband? Tentunya akses data multimedia
berkecepatan tinggi berupa layanan gambar, audio, dan video, termasuk video
streaming, video downloading, video telephony, dan video messaging. Melalui
perangkat yang mendukung teknologi tersebut, pengguna juga bisa mengakses
hiburan mobile TV dan mengunduh musik, serta melakukan komunikasi real-time
menggunakan teknologi fixed-mobile, seperti webcam melalui ponsel.
Broadband
adalah koneksi kecepatan tinggi yang memungkinkan akses Internet secara cepat
dan selalu terkoneksi atau “always on”. Kalau dirunut ke belakang, sejarah
broadband bergerak mulai dari ditemukannya kabel serat optik pada tahun 1950,
dimana sebelumnya kebutuhan komunikasi data belum dibutuhkan dalam kecepatan
tinggi.
Tahun
1999, perkembangan transfer data kapasitas besar dan kecepatan tinggi mulai
banyak digunakan, utamanya dengan maraknya layanan TV kabel yang membutuhkan
kabel modem. Saat itu, tak kurang dari 1,5 juta pelanggan TV kabel semakin
menyemarakkan era baru, broadband.
Belakangan,
meski TV kabel sudah banyak pelanggannya, perkembangannya lebih banyak dipicu
oleh munculnya teknologi ADSL (asymmetric digital subscriber line). ADSL sanggup
melewatkan jutaan bit informasi dalam hitungan detik pada jaringan telepon
biasa.
Selain
ADSL, ada SHDSL Broadband (symmetric high bit rate DSL), yang mampu mengirim
dan menerima data pada kecepatan yang sama, yakni hingga 2 Mbps.
Karenanya,
SHDSL ini sangat cocok digunakan untuk berbagai bisnis yang
membutuhkan data dalam jumlah besar dan
kecepatan tinggi, misalnya mengirim dan menerima e-mail dengan lampiran yang
besar, file audio dan video. Broadband semakin menunjukkan perkembangan pesat.
Hingga akhir 2004 jumlah pelanggannya telah mencapai 140 juta dan
pertumbuhannya sangat cepat.
2. Wireless LAN (WLAN) dan WiMax
WiFi
(Wireless Fidelity) atau sering disebut WLAN (Wireless Local Area Network)
merupakan salah satu teknologi broadband wireless yang sudahmature (matang).
Kematangan teknologi WiFi tersebut dibuktikan dengan standardisasi yang telah
lama disepakati (IEEE 802.11), banyaknya dukungan vendor (pabrikan) dan telah
banyak digunakan oleh berbagai kalangan.
Penggunaan
jaringan WiFi telah banyak dipakai oleh perusahaan atau individu baik untuk
jaringan privat maupun hotspot (publik).
Disamping banyak vendor yang bisa menyediakan AP (Access Point) juga
didukung oleh vendor terminal seperti komputer, notebook, PDA dan handphoneyang
telah dilengkapi dengan interface WiFi di dalamnya. Perkembangan selanjutnya
untuk teknologi Broadband Wireless adalah WiMAX (Wireless Interoperability for
Microwave Access). Teknologi ini hampir mirip dengan WiFi ditambah dengan
kemampuannya di sisi jarak jangkau, QoS, NLOS (Non Line of Sight), security dan
berbagai fitur lainnya.
Dengan
kondisi tersebut di atas tentunya akan banyak pertanyaan dari para pengamat dan
pelaku telekomunikasi apakah WiMAX nantinya akan bersaing dengan WiFi atau
malah dapat digunakan untuk mendukung penggelaran WiFi di lapangan. Artikel berikut mencoba mengulas dari dua
sudut pandang baik WiMAX dalam mendukung WiFi dan di sisi lain WiMAX juga akan
sama-sama melayani layaknya WiFi.
Aplikasi WiFi dan WiMAX
Dengan
kemampuan yang dimiliki oleh WiFi (Wireless LAN), maka pengguna dapat melakukan
koneksi ke jaringan (internet) secara mobile (wirelessly). Karakteristik
tersebut sangat cocok dipakai oleh user di area perkantoran, rumah sakit,
kampus, hotel , bandara maupun di perumahan.
Lain
WiFi, lain juga dengan WiMAX. Beberapa aplikasi yang bisa dicapai dengan
memanfaatkan WiMAX adalah sebagai berikut :
- Aplikasi Backhaul
Untuk aplikasi backhaul maka WiMAX dapat
dimanfaatkan untuk backhaul WiMAX itu sendiri, backhaul Hotspot dan backhaul
teknologi lain.
• Backhaul WiMAX
Dalam konteks WiMAX sebagai backhaul
dari WiMAX aplikasinya mirip dengan fungsi BTS sebagai repeater yang bertujuan
untuk memperluas jangkauan dari WiMAX.
• Backhaul Hotspot
Pada umumnya, hotspot banyak menggunakan
saluran ADSL sebagai backhaulnya untuk menyambungkan ke sisi koneksi internet.
Dengan keterbatasan jaringan kabel, maka
WiMAX juga bisa dimanfaatkan sebagai backhaul hotspot.
• Backhaul Teknologi Lain
Sebagai backhaul teknologi lain, WiMAX
dapat digunakan untukbackhaul seluler. Gambar berikut mengilustrasikan WiMAX
untuk menghubungkan MSC/BSC ke BTS seluler.
- Akses Broadband
WiMAX dapat digunakan sebagai ”Last
Mile” teknologi untuk melayani kebutuhan broadband bagi pelanggan. Dengan
kemampuan lebih di sisi QoS (Quality of Service) maka WiMAX dapat dimanfaatkan
untuk melayani pelanggan perumahan maupun bisnis dengan service yang berbeda.
- Personal Broadband
WiMAX sebagai penyedia layanan personal
broadband, dapat dibedakan menjadi 2 pangsa pasar yaitu yang bersifat nomadic
dan mobile.Gambaran detilnya sebagai berikut :
• Nomadic
Untuk solusi nomadic, maka biasanya
tingkat perpindahan dari user WiMAX tidak sering dan kalaupun pindah dalam
kecepatan yang rendah. Perangkatnya pun biasanya tidak sesimpel untuk aplikasi
mobile.
• Mobile
Untuk aplikasi mobile, maka user WiMAX layaknya menggunakan terminal WiFi
seperti notebook, PDA atau smartphone. Perpindahan/tingkat mobilitasnya sama
dengan WiFi. Bedanya kalau menggunakan WiMAX maka digunakan WiMAX card yang
dipasang di terminal. Gambar 2. mengilustrasikan WiMAX untuk aplikasi mobile.
Integrasi atau Overlay?
Bila
dilihat dari penjelasan mengenai
aplikasi WiFi dan WiMAX di atas, maka secara garis besar keduanya dapat
diintegrasikan dan overlay(saling melapisi). Kalau integrasi berarti antara
WiMAX dan WiFi akan saling mendukung. Keduanya akan saling bersinergi untuk
melayani pelanggan yang lebih besar dan lebih banyak. Namun bila sifatnya
overlayatau overlap dari sisi coverage, maka dapat difungsikan saling mendukung
(bila satu operator) dan juga akan saling berlawanan bila berbeda operator.
Beberapa konfigurasi yang dapat
diterapkan oleh operator WiMAX dan WiFi bila diantara keduanya diintegrasikan
adalah sebagai berikut:
- Sebagai backhaul
Jaringan WiFi akan menjadi lebih cost
effective daripada perangkat WiFi untuk backhaul-nya. Dengan perpaduan 2
teknologi ini maka WiMAX difungsikan sebagaibackhaul sedangkan WiFi tersambung
langsung ke pelanggan (akses).
- Sebagai Backhaul antar WiFi Mesh Network
Pada tahapan ini WiMAX sudah digunakan
langsung sebagai bagian dari jaringan mesh WiFi. Subscriber Terminal (ST) dari
WiMAX dipasangkan pada Access Point WiFi Mesh Network sehingga jaringan WiFi
dengan sendirinya menjadi lebih reliable pada coverage area yang lebih luas dan
mengurangi cost connection yang ditimbulkan dari penarikan kabel setiap
pemasangan AP. Konfigurasinya diperlihatkan oleh Gambar 3. Solusi ini secara
prinsip dapat meningkatkan performansi dan daya tahan (robust) dari jaringan
WiFi.
- Integrasi Penuh WiFi-WiMAX
Komunikasi sudah dapat dilakukan sampai
pada tingkat Client. Jangkauan WiMAX overlaping dengan jangkauan WiFi. Hal ini
memberikan pilihan-pilihan layanan yang lebih baik, lebih fleksibel terhadap
perubahan-perubahan jaringan dan memanjakan user dengan kemudahan hubungan
sesuai dengan perangkat terminal yang dimiliki. Apalagi dengan implementasi
dual AP radio (WiFi dan WiMAX), maka integrasi akan menjadi semakin mudah dan
pembangunan jaringan juga bisa lebih cepat.
Kombinasi kedua platform teknologi ini
memberikan solusi yang sangat memadai, terutama untuk sistem komunikasi data
yang selama ini masih menjadi kendala. Akses ke jaringan internet merupakan
aplikasi yang diuntungkan. Berbagai inovasi bisa diciptakan seperti misalnya
layanan internet gratis ke rumah-rumah, pelayanan hubungan pada
komunitas-komunitas seni budaya, profesi-profesi sosial non profit, dan
sebagainya.
Dengan demikian maka bagi konsumen akan
semakin dimudahkan, karena dapat melihat jaringan sesuai dengan kebutuhan.
Ilustrasi di atas menggambarkan di notebook konsumen dimana nampak antara
network (jaringan) WiFi (Hotspot) dengan WiMAX.
Bagi operator Hotspot, WiMAX dapat
dijadikan untuk memudahkan penetrasi implementasi Hotspot. Disamping sebagai
customer Loyalty juga akan menambah brand image bagi operator dimaksud. Akan
tetapi bila operatornya berbeda maka mau tidak mau juga akan merebut pasar
hotspot yang berbasis pada teknologi WiFi. Kualitas, harga, marketing, dan
after sales service-lah yang akan menentukan ke mana pelanggan akan memilih.
3. Bluetooth
Bluetooth
adalah salah satu teknologi komunikasi data yang biasanya ditemui pada telepon
seluler / handphone. Selain pada handphone, teknologi bluetooth dapat digunakan
pada komputer juga lho. Fungsi dari bluetooth diantaranya adalah untuk
mentransfer data atau file dari handphone ke handphone lain atau bisa juga dari
handphone ke komputer atau sebaliknya. Tapi ada syaratnya ada syaratnya juga,
jika ingin mengirim data/file dari handphone ke handphone maka kedua handphone
tersebut harus memiliki fasilitas bluetooth.
Dan
berdasarkan yg dipaparkan di
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Bluetooth
Bluetooth
adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area
networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk
melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan. Spesifiksi
dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok
Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4
Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping traceiver yang mampu
menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host
bluetooth dengan jarak terbatas.Kelemahan teknologi ini adalah jangkauannya
yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.
Jika kita mengenal Device Bluetooth,
Mungkin masih ada diantara kita yang ingin tau dari mana sih asal nama
Bluetooth itu diambil?
Bluetooth dimulai sebagai kode nama
untuk asosiasi ketika pertama kali dibentuk dan nama stuck. Nama “Bluetooth”
berasal dari abad ke 10. Raja Denmark Harald Blatand – Harold Bluetooth atau
dalam bahasa Inggris. Raja Blatand telah memainkan peranan dalam uniting
bermusuhan golongan di bagian atas apa yang sekarang Norwegia, Swedia, dan
Denmark – seperti teknologi Bluetooth dirancang untuk memungkinkan kolaborasi
antara industri yang berbeda, seperti komputer, ponsel, dan pasar otomotif.
KELEBIHAN TEKNOLOGI BLUETOOTH
1. Bluetooth dapat menembus dinding, kotak, dan
berbagai rintangan lain walaupun jarak transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau
10 meter
2. Bluetooth tidak memerlukan kabel ataupun kawat
3. Bluetooth dapat mensinkronisasi basis data
dari telepon genggam ke komputer
4. Dapat digunakan sebagai perantara modem
KEKURANGANNYA :
1. Sistem ini menggunakan frekuensi yang sama
dengan gelombang LAN standar
2. Apabila
dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksi Bluetooth yang digunakan, akan menyulitkan pengguna untuk menemukan penerima yang diharapkan
3. Banyak
mekanisme keamanan Bluetooth yang harus diperhatikan untuk mencegah kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi.
4. Di Indonesia,
sudah banyak beredar virus-virus yang disebarkan melalui bluetooth dari handphone
TATA CARA BLUETOOTH
Sistem
bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan
Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan
voice codec. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke
baseband processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan
aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup,
autentikasi dan konfigurasi.
Protokol
bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan paket
switching . Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless akan mempunyai
kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai
dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak
100 meter.
Bluetooth
merupakan chip radio yang dimasukkan ke dalam komputer, printer, handphone dan
peralatan lainnya. Chip bluetooth ini dirancang untuk menggantikan kabel.
Informasi yang biasanya dibawa oleh kabel dengan Bluetooth ditransmisikan pada
frekuensi tertentu kemudian diterima oleh chip Bluetooth kemudian informasi
tersebut diterima oleh komputer, handphone dan peralatan lainnya.
Tiga buah lapisan fisik yang sangat penting dalam
protokol arsitektur Bluetooth ini adalah
1. Bluetooth radio, adalah lapisan terendah
dari spesifikasi Bluetooth. Lapisan ini mendefinisikan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh perangkat tranceiver yang beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz ISM.
2. Baseband, lapisan yang memungkinkan
hubungan Radio Frequency (RF) terjadi antara beberapa unit Bluetooth membentuk
piconet. Sistem RF dari bluetooth ini menggunakan frekuensi-hopping-spread
spectrum yang mengirimkan data dalam bentuk paket pada time slot dan frekuensi
yang telah ditentukan, lapisan ini melakukan prosedur pemeriksaan dan paging
untuk sinkronisasi transmisi frekuensi hopping dan clock dari perangkat
bluetooth yang berbeda.
3. LMP (Link Manager Protocol) bertanggung
jawab terhadap link set-up antar perangkat Bluetooth. Hal ini termasuk aspek
security seperti autentifikasi dan enkripsi dengan pembangkitan, penukaran dan
pemeriksaan ukuran paket dari lapis baseband.
Sistem Bluetooth bekerja pada frekuensi
2.402GHz – 2.480GHz, dengan 79 kanal RF yang masing-masing mempunyai spasi
kanal selebar 1 MHz, menggunakan sistem TDD(Time-Divisio Duplex). Secara global
alokasi frekuensi bluetooth telah tersedia, namun untuk berbagai negara
pengalokasian frekuensi secara tepat dan lebar pita frekuensi yang digunakan
berbeda. Penggunaan spektrum frekuensi 2.4 GHz secara global belum diatur.
Ada beberapa teknologi yang menggunakan
spectrum ini diantaranya Komunikasi Radio Frequency, seperti HomeRF (sebuah
spesifikasi untuk komunikasi RF dalam lingkungan perumahan); kemudian IEEE 802.11
untuk spesifikasi dari teknologi Wireless LAN, dan Oven microwave. karena
spektrum frekuensi ini belum dilisensikan, maka banyak teknologi yang
menggunakannya, sehingga radio interferensi sangat memungkinkan untuk terjadi.
Oleh karena itu persyaratan dan pengalamatan mutlak diperlukan bagi teknologi
yang menggunakan spektrum 2.4 GHz ini. Komunikasi bluetooth didesain untuk
memberikan keuntungan yang optimal dari tersedianya spektrum ini dan mengurangi
interferensi RF. Semuanya itu akan terjadi karena bluetooth beroperasi
menggunakan level energi yang rendah.
4. Long Term Evolution (LTE)
LTE
(Long Term Evolution) adalah sebuah nama baru dari layanan yang mempunyai
kemampuan tinggi dalam sistem komunikasi bergerak (mobile). Merupakan langkah
menuju generasi ke-4 (4G) dari teknologi radio yang dirancang untuk
meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan telepon mobile. Dimana generasi
sebelumnya dikenal sebagai 3G.
Meskipun
biasanya dilihat sebagai telepon seluler atau penghantar, LTE juga didukung
oleh badan-badan keamanan publik di Amerika Serikat. Band radio 700 MHz sebagai
teknologi pilihan untuk keselamatan publik.
LTE
memberikan tingkat kapasitas downlink sedikitnya 100 Mbps, dan uplink paling
sedikit 50 Mbps dan RAN round-trip kurang dari 10 ms. LTE mendukung operator
bandwidth, dari 20 MHz turun menjadi 1,4 MHz dan mendukung pembagian frekuensi
duplexing (FDD) dan waktu pembagian duplexing (TDD).
LTE
nih banyak banget keuntungannya guys buat kita, apalagi diera globalisasi yang
apa apanya serba cepat dan menarik,
Nah buat kalian, ini dia beberapa keuntungan dari
LTE :
1) Tingkat
download sampai dengan 299.6 Mbis/s dan tingkat upload gingga 75.5 Mbis/s
tergantung pada katagori perangkat yang digunakan.
2) Peningkatan
dukungan untuk mobilitas, sebagai contoh dukungan untuk terminal bergerak
hingga 350km/jam atau 500 km/jam tergantung pita frekuensi
3) Dukungan
untuk semua gelombang frekuensi yang saat ini digunakan oleh sistem IMT dan
ITU-R
4) Di
daerah kota dan perkotaan, frekuensi band yang lebih tinggi (seperti 2.6 GHz di
Uni Eropa) digunakan untuk mendukung kecepatan tinggi mobile broadband.
5) Dukungan
untuk MBSFN (Multicast Broadcast Single Frequency Network). Fitur ini dapat
memberikan layanan seperti Mobile TV menggunakan infrastruktur LTE, dan
merupakan pesaing untuk layanan DVB-H berbasis siaranTV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar